Cerpen Lucu Terbaik, Terbaru 2022 | Tidak Bisa Tidur karya Novita
Pada malam yang sunyi, jam menatapku dengan tajam. Entah kenapa aku juga bingung, bukankah seharusnya aku yang melihat jam? Dunia memang terbalik, benda apa pun bisa menjadi hidup kalau pikiran lagi kacau balau seperti musim kemarau.
Aku pergi ke dapur, kubuka lemari baju untuk melihat makanan, siapa tau ada sisa-sisa makanan. Tapi eh, tau-taunya nggak ada, yang ada cuma baju dan celana. Ya, iyalah namanya juga lemari baju. Dasar bego!
Aku kembali ke ruangan untuk istirahat sejenak. Kunyalakan televisi dengan korek api. Ayahku datang marah-marah tanpa sebab yang pasti. Dan membawa seember air untuk mematikan televisi.
Aku pun semakin pusing dan langsung saja keluar mencari angin. Anginnya tidak ada, mungkin ia lagi sibuk menyusun skripsi. Hadewh. Lalu aku ambil handphone di kantung celanaku. Ku kirim SMS kepada temanku. Tak lama kemudian temanku membalas, “Maaf pulsa Anda tidak mencukupi untuk mengiris SMS,” aku pun heran, temanku kan kerja jadi sales, kok sekarang jadi operator. Aku pun semakin dibuat pusing dengan semua ini.
Jam pun menunjukkan pukul 22.00. sementara aku masih tergeletak dengan tubuh yang lemas, perut lapar, mata yang mulai mengantuk tapi tidak bisa ditidurkan. Aku kasihan pada tubuhku yang belum diisi apa-apa. Takutnya malaikat datang menjemputku dengan sebelah pisau. Mati deh aku. Nanti ditanya di dalam kubur, “Marrabbuka” (Siapa Tuhanmu?). Mending kalau bisa bahasa Arab, loh ini setiap hari makan mie instan sama telor asin.
Alhamdulillah, aku masih beruntung, itu hanyalah misal saja. Ku buka kamus bahasa Arab, biar nanti kalau mati bisa menjawab pertayaan malaikat. Satu pertiga kuhafal.tik tok tik tok suara tokek berbunyi. Lalu kutatap dia dengan lembut. Aku pun kaget, karena yang bersuara itu bukan tokek, melainkan jam dinding klasik yang dibeli ayahku.
Jam pun berbunyi sebelas kali. Pertanda sudah larut malam. Aku pergi ke toilet untuk pipis. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, kebiasaan pipis di tempat tidur sih. Setelah dari toilet aku pun kembali ke kamar, soalnya sudah tak kuat menahan derasnya kantuk yang semakin mendalam. Ceileh. Lalu kuganti semua pakaianku dengan baju tidur. Kuambil selimut dan kupeluk erat guling. Suara hatiku berbisik, “Bismikallahumma ahya wabismika amut,” dan ditambah doa kepada Yang Maha Kuasa agar tidurku dilindungi dari marabahaya dan malapetaka juga bencana. Kupinta pula permohonan untuk dibangunkan lagi besok pagi seperti sedia kala.
Ya, Allah, ampunilah segala dosaku selama ini yang pernah kulakukan, baik disengaja maupun tidak. Karena aku hanyalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf. Aku akan mencoba merubah segalanya bila mungkin ada kesempatan untukku.
Pipiku malah tiba-tiba basah. Aku hentikan bicara karena sudah tak kuat menahan kesedihan. Kuhapus air mataku dengan selimut, dan kututup mataku dengan paksa tapi tak bisa. Aku mengingat kata-kata ibuku ketika aku tidak bisa tidur, beliau berkata, “Tidurlah dengan nyenyak, Nak. Jangan biarkan air matamu jatuh lagi, karena hati akan tersiksa. Terimalah hidup ini dengan lapang, dengan hati terbuka, niscaya kau akan mendapatkan kebahagiaan.
Aku pun bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup walau tidak aku gunakan dengan ikhlas. Perlahan mataku mulai goyah, hatiku basah, dan tidak bisa bergerak, pertanda aku sudah mulai masuk dunia mimpi. Tiba-tiba malaikat datang dengan celuritnya. Aku pun berlari dengan kecepatan 400 km/jam, tetapi masih dapat dikejar. Aku resah dan gelisah tak tahu arah. Ke mana kuharus melangkah. Darah pun berceceran. Aku tak dapat berkata, sulit menghindari semua ini. Tak dapat kuputar lagi waktu. Semuanya sudah tiba. Tak ada yang mendengar teriakanku. Aku pasrah dengan sekujur tubuh penuh darah.
Malaikat pun pergi tanpa pamit. Kukruyuuuuuuuuk!!! Suara ayam tetangga, dan dengan setengah tak percaya aku masih dapat bangun.
Kulihat jam menunjukkan setelah lima pagi. Kutampar pipiku dengan keras, dan rasanya begitu sakit. Alhamdulillah aku ucapkan. Tuhan masih menjagaku. Aku pun sadar tidak semua rasa sakit adalah penderitaan.
-----------------------
Tentang Penulis:
Novita, Lombok Timur, Siswa kelas IX MTs NW Boro'Tumbuh
Post a Comment for "Cerpen Lucu Terbaik, Terbaru 2022 | Tidak Bisa Tidur karya Novita"
"Berkomentarlah dengan santun dan bermartabat."