Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Produktif Menulis Ala Ahmad Rifai Rifan

Iseng-iseng mencari tips menulis di kanal youtube tanpa sengaja saya menemukan saluran youtube-nya Ahmad Rifai Rifan. Meskipun banyak pilihan video tentang tips menulis produktif akan tetapi saya lebih tertarik dengan video dari seorang penulis 40 judul buku tersebut.

Saya mengenal nama Ahmad Rifai Rifan pertama kali ketika ke toko buku. Saat melihat-lihat judul buku di etalase toko, beberapa buku betuliskan nama Ahmad Rifai Rifan. Tetapi saya tidak membeli bukunya karena saya sudah ada rencana membeli yang lain. 

Beberapa waktu kemudian seorang teman di dunia maya memposting begini, "Senang membaca buku ini, sangat menginspirasi," katanya sembari melampirkan buku yang ada nama Ahmad Rifai Rifan. Jadi perkenalan kedua saya melalui media sosial.


Tetapi jujur saja, sampai sekarang saya tidak pernah membaca bukunya Mas Rifai lho. Cuma itu tadi, keseringan melihat nama Mas Rifai Rifan nangkiring di rak toko-toko buku yang saya kunjungi. Dan biasanya buku-buku beliau itu tidak satu atau dua, namun beberapa karya beliau akan terlihat berjejer di rak toko buku. Ini mengindikasikan bahwa Mas Rifai adalah salah seorang penulis yang sangat produktif.

Benar saja, setelah saya googling ternyata ada penjelasan begini: Ahmad Rifai Rifan adalah seorang penulis muda yang di usia 25 tahun sudah menulis 40 buku. Buku-bukunya best sellernya berjudul, Man Shabara Zhafira; Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk; God, I Miss You, dll. Rifai pernah menulis buku hanya dalam waktu 3 hari, dan buku tersebut menjadi best seller (gramedia.com)

Sekarang kita kembali ke topik. Bahwa apa yang disampaikan oleh Rifai Rifan dalam videonya Tips Produktif Menulis itu sangat mudah difahami. Setidaknya bagi saya yang pemula ini akan tercerahkan oleh video tersebut.

Dikatakan dalam video tersebut bahwa setidak ada 4 tips yang harus diamalkan oleh seorang penulis jika ingin menjadi penulis yang produktif. 

Yang pertama, seorang penulis harus memiliki media menulis yang fleksibel. Artinya media menulis yang dimaksud tersebut harus bisa dibawa ke mana saja. Sehingga nantinya seorang penulis akan dengan mudah memanfaatkannya saat ada ide baru yang tiba-tiba muncul. Jadi, seharusnya seorang penulis tidak lagi berpikir kalau menulis itu harus membuka laptop lalu duduk manis di kamarnya. Jangan seperti itu. Sebab akan ada banyak ide-ide brillian yang hilang begitu saja dan akan terlewatkan. Jadi, kata Mas Rifai usahakan menulis saat ide baru muncul. Karena saat dia baru muncul itu biasanya sangat pres, belum ada kontaminasi dengan pikiran lain. Nah, sekarang lakukan hal itu dengan cara memfasilitasi diri  dengan media menulis yang mudah dibawa ke mana saja. Semisal buku saku, atau pun ponsel pintar.

Kedua, seorang penulis ketika menulis jangan sampai sambil mengedit. Usahakan terus saja menulis terlebih dahulu sampai benar benar apa yang ada di batok kepalanya itu terkuras. Kalau sudah merasa semuanya tertuang, maka barulah tulisan boleh dipermak atau pun diedit.

Ketiga, seorang penulis yang ingin produktif menulis harus memiliki target yang jelas. Maksudnya adalah seorang penulis perlu membuat rencana harus menyelesaikan buku apa. Misalnya kumpulan puisi, kumpulan cepen, novel, kumpulan artikel atau apa? Intinya dalam waktu ke depan harus ada yang menjadi buku. Atau setidaknya sudah ada tulisan siap kirim. Jadi supaya tidak ngalor-ngidul menulisnya tanpa arah yang jelas, akan lebih efektif bila punya deadline. Berapa lama waktunya? itu tergntung kemampuan penulis itu sendiri. Kan, tidak ada yang larang. Semakin cepat deadlinenya tentu semakin produktif. Kecuali kalau ada proyek menulis dari pihak tertentu. Nah, kalau ini sudah pasti dituntut profesionalisme yang tinggi. Mau tidak mau penulis harus menyelesaikan targetnya.

Keempat, seorang penulis yang ingin  produktif menulis harus mampu menulis bebas. Yang berarti bahwa penulis harus mampu leluasa dalam mengungkapkan ide-idenya. Ia tidak perlu terkekang oleh aturan baku kepenulisan. Mengalir sajalah! Jika hal ini dibiasakan maka seorang penulis akan memiliki stok tulisan yang banyak. Dari banyaknya stok tulisan itu akan ada saja yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Apalagi kalau sudah dalam bentuk draf buku dengan satu tema yang utuh maka kapan pun bisa diajukan untuk diterbitkan, atau kalau ada perlomba bisa ikut dilombakan jika kebetulan temanya sesuai. Jadi, menulis secara bebas itu banyak sekali manfaatnya. Disamping membuat kebiasaan menulis juga hasil tulisan bisa menjadi bahan naskah buku.  

Akhirnya kita bisa simpulan bahwa menjadi seorang penulis yang produktif itu perlu ketekunan dan komitmen pada diri. Penulis harus bisa menulis kapan pun dan di mana pun dia berada, punya target yang jelas, tidak risau dengan teori menulis, serta bebas mengungkapkan ide-idenya.

BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Tips Produktif Menulis Ala Ahmad Rifai Rifan"