Puisi Sedih Tentang Palestina Karya Siswa
Puisi adalah bahasa yang dipadatkan. Puisi bisa menjadi sarana mengekspresikan diri. Selain sebagai tempat meluahkan perasaan, emosi, dan pikiran-pikiran, menulis puisi juga bisa dijadikan sarana melatih kepekaan jiwa.
Saat mengajar, kami sempat mendokumentasikan puisi-puisi karya peserta didik. Puisi-puisi karya siswa ternyata tidak kalah menariknya untuk dibaca dan direnungkan. Karena bagaimana pun juga mereka adalah calon-calon penulis masa depan.
Peserta didik yang kami maksudkan di sini adalah siswa-siswa MTs NW Boro'Tumbuh. Sejak beberapa tahun lalu kami memang selalu berkomitmen untuk menumbuhkembangkan bakat menulis bagi anak-anak sekolah.
Berikut ini adalah puisi yang bertema kesedihan yang sangat layak untuk diapresiasi. Selamat menikmati.
PILU PALESTINA
Karya: Alfina Ratna DewiTerasa pilu hati ini,
Melihat mayat seakan jadi sampah
Mendengar peluru seakan jadi alunan nada
Mencium darah menjadi parfum di setiap penjuru kota
Tiada siang maupun malam
Jerit tangis terdengar mengiris
Tak sekejap pun dirasakan senang dan gembira
Bayang-bayang ketakutan selalu menerkam
Rasa takut juga menghantui dalam mimpi
Tiap malam tak sedetik pun mereka merasa aman
Bahkan tiap derap langkah seakan jadi ancaman
Bersabarlah Saudaraku
insyaAllah kami di sini mendoakkanmu, selalu ....
Boro’Tumbu, 12 November 2016-11-12
Post a Comment for "Puisi Sedih Tentang Palestina Karya Siswa"
"Berkomentarlah dengan santun dan bermartabat."