Para Pinky di Parapira | Cerita Fantasi Singkat Terbaru

Para Pinky di Parapira

Karya: Siti Jalilatun Muthmainnah

Di sebuah desa hiduplah para Pinky. Mereka hidup tenteram aman dan damai. Wizzy adalah anak dari raja Pinky dia akan dinobatkan menjadi ratu. Namun wizzy tidak ingin menjadi seorang ratu, karena dia itu ingin menjadi orang yang bebas. Oleh karena itu dia ingin menjelajahi sebuah pulau. Namun dia masih kebingungan. “Aku harus pergi kemana dan bersama siapa?”  kata Wizzy di suatu  waktu. Setelah itu dia pergi ke perpustakaan Zarka. Disana ada banyak buku tentang pulau yang sangat indah dan belum pernah di jejaki oleh para Pinky.

Baca juga: Penyesalan Lily | Cerpen Misteri

Di malam harinya dia mengajak temannya Lazlo, Ripper, dan Zhavia pergi ke perpustakaan Zarka untuk mengambil satu buku secara diam-diam. Setelah berhasil masuk ke sana Wizzy dan teman-temannya langsung mencari sebuah buku. Ripper menemukan sebuah buku yang sangat aneh karena buku itu tampak ditaruh di tempat yang berbeda dan istimewa.

Lalu Ripper mengambil buku itu, “Teman-teman, aku mendapatkan buku yang aneh disini,” kata Ripper. Setelah itu mereka duduk dan Ripper membaca buku itu. Namun sebelum membaca isinya, Ripper terhenti pada halaman pertama. Halaman pertama itu mengeluarkan cahaya yang seakan-akan membawa mereka ke dalam buku itu. Setelah beberapa saat Wizzy, Ripper, Lazlo, dan Zhavia membuka matanya dan mereka terdiam seketika, karena mereka kebingungan “Sebenarnya kita berada dimana?” sahut Zhavia.

Setelah itu datanglah seekor hewan aneh seperti kelinci namun mempunyai sayap. “Selamat datang di dunia Parapira,” sahut si kelinci.

 “Dunia apa sebenarnya ini?” Lazlo berkata.

“Wow ini sangat menakjubkan.” Kata Wizzy dengan membesarkan pupil matanya.

Setelah itu mereka diajak berkeliling oleh kelinci itu. Tempat pertama yang mereka kunjungi bernama Vetizamrud.  Di sana hewan yang besar di dunia Pinky akan menjadi kecil dan begitu juga sebaliknya. Kemudian di tempat itu mereka melihat sesuatu yang tidak pernah di sangka-sangka yaitu seorang peri yang terbang dan rambutnya seperti bunga mekar.

Perjalanan pun dilanjutkan namun Lazlo tidak ikut karena dia akan melihat dan meneliti di Vetizamrud untuk sementara. Lalu datanglah sebuah kapal yang transparan untuk menjemput mereka dan melanjutkan perjalanan ke Aquagold. Di situ mereka masuk ke dalam danau yang indah karena airnya itu biru keemasan.

“Di sini lah tempat peninggalan nenek moyang kalian Para Pingky. Di sini banyak peninggalan kuno. Di antaranya ada rumah berada di bawah danau yang terbentuk dari emas.” Kata kelinci sambil melanjutkan perjalanan.

Setelah itu mereka masuk ke dalam sebuah istana Aquagold untuk menemui Putri Zulaikha. Ratu zulaikha pun menjamu mereka dengan hidangan yang mewah. Wizzy, Ripper, dan Zhavia sangat terkesan melihat kecantikan dari putri zulaikha. Wajahnya bersinar dan berseri-seri.  Setelah jamuan dari sang putri Kelinci pun bertanya, “Apakah ada di antara kalian yang ingin singgah sejenak di sini?” Tapi tidak ada yang menyahut, namun lama-lama Zhavia akhirnya angkat bicara, “Aku akan singgah di sini karena aku ingin melihat perawatan dari Putri Zulaikha dan ingin mengenal lebih jauh tentang budaya yang kental dari Aquagold.

Akhirnya, hanya tinggal mereka bertiga yaitu Wizzy, Ripper, dan Si Kelinci.

“Tempat yang akan kita kunjungi tinggal tiga. Jadi kita akan pergi ke tempat yang ketiga yaitu Kromouzah. Tempat ini adalah tempat kemajuan teknologi masa depan,” kata Kelinci.

Memang benar, Kromouzah adalah tempat masa depan. Di sana rumah bisa di bawa kemana saja. Rumah bisa diperkecil maupun diperbesar. Di sana sekolah-sekolah tidak menggunakan alat tulis dan buku, karena rata-rata orang yang ada di Kromouzah itu memiliki IQ 200.

Wizzy sangat tertarik dengan dunia Kromouzah namun ia berpikir bahwa tinggal dua tempat lagi yang harus kunjungi. Sementara Ripper berhenti sampai di Kromouzah karena menurutnya tempat itu sangat menarik untuk diteliti.

Dan akhirnya Wizzy dan Si Kelinci saja yang melanjutkan perjalanan. Ketika Wizzy sampai di dua tempat itu, ia sangat tercengang.

***

Para Pinky di Parapira | Merupakan cerpen karya Siti Jalilatun Muthmainnah siswi MTs NW Boro'Tumbuh Tahun 2019