Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Unsur Pembangun Puisi | Materi Bahasa Indoensia Kelas 8

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Unsur Pembangun Puisi

Pengertian Puisi
Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan dipilihlah kata-kata kias.

Puisi merupakan hasil karya sastra yang disusun dengan menggunakan kata-kata sederhana yang imajinatif sesuai dengan struktur fisik dan batin.

Lihat juga: 

Ciri-Ciri Puisi
- Menggunakan bahasa yang padat
- Memperhatikan diksi
- Mempunyai daya imajinatif dan figuratif
- Mempunyai rima
- Mempunyai irama
- Memperhatikan bentuk  (tipografi)

Jenis-Jenis Puisi
Jenis-Jenis antara lain puisi naratif, balada, romansa, dan puisi lirik.
  1. Puisi naratif, mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa. 
  2. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.
  3. Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. 
  4. Puisi Lirik. Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Sedangkan Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. 
  5. Puisi Deskriptif. Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Jenis puisi ini yaitu: 1) Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. 2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Puisi dibangun oleh dua struktur yakni struktur fisik dan stuktur fsikis (stuktur batin)

Struktur Pisik Puisi :
  1. Diksi, oleh Keraf disebut sebagai pilihan kata
  2. Imaji (citra) adalah gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual dan bahasan yang menggambarkannya. Citraan (imagery) adalah cara membentuk kesan mental atau gambaran sesuatu.  Situmorang membedakan citraan menjadi cintraan visual (pengelihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatori (pengucapan), citraan alfaktori (penciuman), citraan gustatori (kecapan), citraan taktual (perabaan/perasaan), citraan kinestetik (gerak), dan citraan organik.
  3. Kata Konkret adalah kata-kata yang digunakan penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.
  4. Majas (bahasa figuratif), adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
  5. Versifikasi, meliputi ritma, rima, dan metrum Ritma adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi, pada akhir baris puisi, atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi. Sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu.
  6. Tipografi yakni bentuk atau susunan baris puisi

Struktur Batin Puisi :
Menurut Waluyo struktur batin mencakup tema, perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan amanat.
  1. Tema adalah ide pengarang dalam puisi atau sesuatu yang menjadi pikiran pengarang.
  2. Nada adalah sikap penyair kepada pembaca.  Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
  3. Perasaan adalah perasaan penyair yang terekspresikan di dalam puisi
  4. Amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisi.
Unsur pembangun puisi dapat dilihat pada pembahasan Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Langkah-Langkah Menulis puisi
  1. Menentukan tema puisi.
  2. Menuliskan yang terlintas dalam pikiran sejelas mungkin sesuai dengan tema yang dipilih
  3. Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke dalam larik-larik beraturan.
  4. Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan memperhatikan rima atau persamaan bunyi.
  5. Memberi judul puisi.

Hal yang diperhatikan saat membaca puisi
- Ekspresi
- Intonasi
- Lafal
- Tekanan


Referensi:
Jabrohim, dkk, 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII K13. Jakarta: Kemdikbud RI.
BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

2 comments for "Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Unsur Pembangun Puisi | Materi Bahasa Indoensia Kelas 8"

  1. Ciri ciri Puisi "Mempunyai Rima", Rima itu kalau boleh tau artinya apa? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi, pada akhir baris puisi, atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.

      Dalam pengertian lain rima adalah bunyi akhir sajak
      (Bisa dibaca kembali pada bagian versifikasi)

      Delete