Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemuda Indonesia dan Komitmen Menjaga Keutuhan NKRI

Oleh: Siti Jalilatun Muthmainnah

Bila menyebut kata pemuda maka yang tergambar di benak kita adalah sosok manusia yang bertubuh segar, kekar, gempal, sehat, enerjik, kreatif, inovatif, dan berbagai ciri fisik maupun fsikis lainnya. Hal ini memang sesuai dengan batas usia pemuda yang masih berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan. 

Berkaitan dengan batas usia pemuda dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tentang Kepemudaan, bahwa yang dikatakan pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. 

Hampir senada dengan itu, Koentjaraningrat mengartikan pemuda sebagai suatu fase yang berada dalam siklus kehidupan manusia, dimana fase tersebut bisa kearah perkembangan atau perubahan. 

Jadi, jelaslah bahwa potensi besar yang ada di dalam diri pemuda menjadi modal dalam berbagai kepentingan baik secara pribadi maupun kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini misalnya pemuda dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

NKRI sendiri merupakan negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi yang dibagi atas kabupaten dan kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945, Pasal 18 ayat (1):”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. (sumber.belajar.kemdikbud.go.id)

Batasan menurut  UUD NRI Tahun 1945 ini menggambarkan betapa luasnya wilayah Indonesia, berikut suku bangsa, ras, bahasa, dan juga agama yang beragam. Maka di sinilah peran pemuda sangat dibutuhkan dalam rangka mempertahan keutuhan bangsa. Karena pemuda adalah salah satu pilar yang dibutuhkan untuk membangun negara tangguh. Mengapa harus pemuda? Karena pemuda adalah kumpulan anak-anak muda dengan semangat besar, daya serap dan daya pikir cepat, serta fisik yang masih prima (Wahjudi, 2018). Maka jika pemuda zaman dahulu saja bisa menyatukan NKRI, pemuda zaman sekarang pun seharunya bisa mempertahankan NKRI.

Lalu bagaimana komitmen pemuda Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI?

Jika membicarakan pemuda zaman dahulu bahkan jauh sebelum kemerdekaan, pemuda sudah menjadi bagian terpenting bagi bangsa ini. Ide pemuda dan gagasan pemuda sangat berpengaruh pada negara. Sebagaimana yang kita tau Ikarar Sumpah Pemuda begitu kuat memompa semangat di dalam memperjuangakan bangsa Indonesia sehingga menjadi negara yang berdaulat dan bersatu.

Kenapa pemuda zaman dahulu begitu kuat pengaruhnya di dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa? Jika kita telisik ternyata mereka bersatu padu membangun sebuah komitmen. Arti komitmen sendiri dapat kita temukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu (1) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak, (2) tanggung jawab. 

Jadi, untuk mencapai tujuan penyatuan NKRI, pemuda zaman dahulu membuat suatu kelompok atau organisasi. Lalu mereka pun membuat sebuah perjanjian. Setelah mereka melakukan pernjanjian mereka bersedia untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka ikrarkan. Inilah rahasia yang harus ditiru oleh pemuda zaman zekarang.

Sementara itu, pemuda zaman sekarang hidup dalam situasi dan kondisi yang berbeda dengan pendahulunya. Dengan begitu tantangannya pun berbeda pula. Kendala yang dihadapi zaman sekarang  adalah semua informasi dan budaya sangat sulit disaring oleh pemuda. Mereka sangat mengikuti trend standar dunia maya, sehingga tanpa sadar mereka telah mengikis apa yang menjadi budaya mereka sendiri. Maka hal yang perlu mereka lakukan adalah mengubah pola standar trend mereka sendiri, karena ketika mereka sendiri mampu mengubah standar trend mereka apalagi dengan mengubah standar trend orang lain. Ada sebuah jargon yang berbunyi "Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan pelajari bahasa asing”. Ini merupakan salah satu aspek yang penting dalam menjaga NKRI.

Maknanya, seorang pemuda akan menciptakan sebuah perubahan-perubahan yang kontekstual dengan zaman. Namun disamping ini semua pasti akan ada halangan yang besar dalam menjalaninya, maka dari itu mereka harus memiliki komitmen yang kuat. Dimana komitmen  menggambarkan suatu pengabdian atau perjanjian pada diri seseorang terhadap suatu hal dalam jangka panjang. 

Selain mengubah pola standar trend seorang pemuda zaman sekarang seharusnya menguasai 6 (enam) asfek literasi. Enam aspek literasi yang dimaksudkan adalah (1) literasi baca tulis, (2) literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, dan (6) literasi budaya dan kewargaan. Keenam literasi ini sangat penting dikuasai oleh pemuda untuk menunjang kemampuan mereka dalam merekatkan keutuhan NKRI. Terutama sekali literasi digital dan literasi budaya dan kewargaaan. Literasi digital berkaitan dengan kemampuan pemuda dalam memahami kelemahan dan kelebihan dunia teknologi komunikasi dan informasi. Sedangkan literasi budaya dan kewargaaan akan mengantarkan pemuda untuk memahami negaranya sendiri sehingga mereka semakin cinta dan turut andil dalam menjaganya.

Berikutnya, pemuda zaman sekarang harus mampu bersinergi melawan hoax. Derasanya arus informasi membuat orang-orang di zaman sekarang sulit membedakan mana informasi yang benar dan yang salah. Sehingga tidak sedikit orang-orang terjerumus ke dalam arus informasi yang tidak jelas juntrungannya. Lebih-lebih informasi yang mengarah ke perpecahan. Tentu saja akan berdampak terhadap keutuhan NKRI. Jadi, peran pemuda adalah bersama-sama mengawal setiap informasi yang berpotensi memecah belah persatuan. Caranya adalah dengan menyebarkan konten-konten yang bernada persatuan dan kesatuan. 

Jika tidak mampu membuat konten kreatif yang positif minimal pemuda tidak ikut menyebarkan berita bohong. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Silalahi (2019), sebagai pemuda yang cerdas, apabila kita menemukan video dengan unsur berita bohong di dalamnya, maka kita dapat meminimalisir tersebarnya konten tersebut dengan tidak membagikannya ke media sosial. Hal tersebut agar video yang mengandung berita bohong miskin penonton dan tidak menjadi tren di tengah masyarakat. 

Jadi, para pemuda adalah aspek penting dalam menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia. Pemuda diprediksi mampu mengubah tatanan Negara dengan mentransformasikan Indonesia menjadi lebih utuh dan satu kesatuan. Sekarang tinggal gerakan mereka, karena semua hal yang akan mereka lakukan untuk menjaga keutuhan NKRI sudah tertera dalam pendidikan kewarganegaraan. Ayo pemuda Indonesia, jadilah generasi gemilang ditengah-tengah era globalisasi dan jangan sekali kali menjadi generasi yang kekunoan di masa yang kekinian ini. 


Referensi:

Dari buku:

Djaja, Wahyudi. 2018. Pemuda Harapan Bangsa. Klaten: Cempaka Putih

Silalahi, Tomson Sabungan, dkk. 2019. Pemuda Milenial.Sukabumi: CV. Jejak.


Dari internet:

https://www.pinhome.id/blog/pengertian-pemuda-menurut-para-ahli/  (diakses 24 Oktober 2022)

https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_40.pdf  (diakses 24 Oktober 2022)

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/Makna-NKRI.html  (diakses 24 Oktober 2022)


Biodata Penulis:

Nama : Siti Jalilatun Muthmainnah

Asal Sekolah : MA NW Boro’Tumbuh

Kelas : XII IPA


BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Pemuda Indonesia dan Komitmen Menjaga Keutuhan NKRI"