Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Soal Asesmen Nasional Literasi Nonfiksi SMP/MTs

Selamat datang di blog basindon. Salam satu bahasa. Dan semoga kami jumpai Bapak/Ibu/Saudara dalam keadaan sehat walafiat. Dalam postingan kali ini kami akan menyajikan Contoh Soal Asesmen Nasional Literasi Nonfiksi SMP/MTs

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). 

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Selanjutnya berikut ini Contoh Soal Asesmen Literasi Nonfiksi untuk SMP/MTs.

Praktik STEM

Berangkat dari keprihatinan siswa SMP Negeri 23 Bandung melihat krisis air bersih di sekolah, mereka bereksperimen membuat alat penjernih air sederhana. Kondisi air di sekolah yang bersumber dari air sumur resapan warnanya kuning dan keruh, serta berbau besi, tentu saja tidak dapat dipergunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti wudu dan buang air.

Guru pembimbing, Amalia Sholihah menangkap keprihatinan para siswa didiknya kemudian mengajak mereka mencari solusi dengan melakukan riset mandiri. “Ketika membuat ini anak-anak sempat stres, karena tidak terbiasa. Biasanya kan berupa resep, kalau ini harus menggali, mencari tahu sendiri, tapi begitu lihat hasilnya mereka sangat bahagia,” tutur Amalia guru IPA.

Dari hasil penelitian, siswa menemukan bahan-bahan yang harganya terjangkau tapi efektif menjernihkan air, yaitu ziolit berbentuk seperti kerikil dengan ukuran kecil dan sedang, pasir aktif, arang aktif, dan filter akuarium. Bahan-bahan ini kemudian ditakar dan disusun pada wadah yang sudah tidak terpakai, seperti botol air mineral bekas atau pipa.

Dari percobaan yang dilakukan, susunan paling efektif untuk menjernihkan air adalah ziolit dengan ukuran kecil pada posisi paling bawah, dilanjutkan arang aktif, pasir aktif, lalu diisi kembali dengan ziolit berukuran sedang. Terakhir, posisi teratas dipasang filter akuarium. Hasilnya, ketika air tercemar dituang, air yang semula kuning, keruh, dan berbau, menjadi bening dan tidak berbau sama sekali. Air juga dapat mengalir dengan lancar, tidak mengalami penyumbatan.

Bukan sekadar efektif, namun bahan-bahan tersebut harganya pun terjangkau, sehingga terbeli oleh siswa. Masing-masing bahan tersebut harganya berkisar antara tiga ribu hingga dua belas ribu rupiah. “Kalau kita lihat di internet harga filter itu dua juta, tidak mungkin terbeli oleh anak-anak saya yang keluarganya menengah ke bawah,” ungkap Amalia. 

Selain dapat dirasakan langsung manfaatnya, hasil pembelajaran STEM siswa SMP Negeri 23 Bandung ini juga seringkali diikutkan pada ekspos karya pelajar, baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Tidak puas hanya sampai di sini, Amalia ingin para siswa dapat mengemas penjernih air dalam wadah menarik, sehingga memiliki nilai ekonomis. “Lumayan untuk pemasukan, membantu ekonomi keluarga mereka,” harap Amalia.

*STEM (Science Technology Engineering Mathematics) atau sains, teknologi, teknik, dan matematika merupakan istilah yang dipakai dalam sekelompok pelajaran akademik untuk menunjang pengembangan sains dan teknologi.

*wudu: menyucikan diri (sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki.

(Sumber: Artikel berjudul Sebuah Kisah Praktik Baik Pendidikan STEM dari SMPN 23 Bandung, diunduh dari https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/20/10462921/sebuah-kisah-praktik-baik-pendidikan-stem-dari-smpn-23-bandung).


1. Siapakah yang memaparkan informasi di dalam teks tersebut?

A. Siswa.

B. Guru.

C. Kepala Sekolah.

D. Orang tua.


2. Sebutkan dua bahan yang efektif menjernihkan air sesuai dengan informasi yang tersedia di dalam teks!

3. Apa saja dampak yang akan terjadi jika karya penjernih air dapat digunakan di lingkungan sekolah SMP Negeri 23 Bandung? Kamu bisa memilih lebih dari satu jawaban.

A. Air sekolah tidak lagi berwarna kuning dan keruh.

B. Pencipta karya akan terkenal dan mendapatkan banyak keuntungan.

C. Fasilitas wudu dan buang air dapat menyediakan air yang lebih bersih.

D. Sekolah dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan.

4. Menurut informasi yang ada di dalam teks, perbedaan utama antara alat penjernih air buatan siswa dan alat filter air yang umumnya dijual di internet terkait dengan …

A. harga

B. kualitas

C. kemasan

D. efektivitas

5. Mengapa murid sekolah diharapkan dapat ikut memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar? Kamu bisa memilih lebih dari satu jawaban.

A. Memecahkan permasalahan dapat menjadi sarana kegiatan untuk pembelajaran.

B. Lingkungan sekitar adalah masalah utama yang harus segera dicari solusinya oleh seorang murid.

C. Pada dasarnya murid memiliki tanggung jawab untuk ikut berkontribusi positif terhadap lingkungannya.

D. Memecahkan permasalahan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan untuk mencari keuntungan.

6. Tuliskan dua pesan yang kamu peroleh dari teks informasi tersebut!

------------------------------
Sumber: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/
BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Contoh Soal Asesmen Nasional Literasi Nonfiksi SMP/MTs"