Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 | Menyampaikan Pidato Persuasif

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 9, Bab 2 | Menyampaikan Pidato Persuasif

A. Mengindentifikasi Informasi tentang Pidato Persuasif

Pengertian Pidato Persuasif
Pidato (orasi) merupakan kegiatan berbicara untuk menyampaikan suatu hal di depan umum.

Pidato persuasif merupakan pidato yang berusaha untuk membujuk secara halus atau mengajak pendengar dengan menyampaikan pendapat, gagasan, dan alasan yang jelas, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tujuan Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu. Apakah kita ingin agar orang ikut pemilihan presiden, berhenti mengotori bumi, atau mengubah pikiran orang tentang persoalan penting, mengajak orang peduli?

Pidato akan menarik apabila sang orator mampu menyampaikan isi pidato dengan: vokal yang jelas dan lantang, intonasi yang tepat (nada, tempo, jeda), memainkan ekspresi (roman, kontak mata, dan gestur).

Perhatikan ekspresi pada penampilan pidato berikut ini. Kamu bisa memberikan komentar pada kolom komentar.


 

B. Menyimpulkan Hasil Identifikasi Pidato Persuasif
Unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan simpulan dari pidato persuasif antara lain:

1. Pembukaan. Apakah pidato memiliki pembukaan yang kuat? Cara pembukaan yang kuat ada lima unsur sebagai berikut.
  • Merebut perhatian, melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan visual.
  • Hubungan dengan audiensi. Menunjukkan kesamaan dan empati kepada audiensi.
  • Kelayakan. Tunjukkan bahwa kamu layak berbicara tentang topik sebab pengalaman personal atau profesional yang kamu lakukan. Lakukan dengan santun dan berdasarkan data.
  • Tujuan. Jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai
  • Peta jalan. Katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.
2. Isi pidato, sebaiknya berisi pokok pikiran yang disertai alasan menyakinkan untuk mendukung pandanganmu. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiens.
3. Penutup. Cara menutup pidato yang menarik dan mengesankan.

Langkah-Langkah Menyimpulkan Isi Teks Pidato Persuasif
  • Mendengarkan (menyimak) isi pidato
  • Menentukan topik pidato
  • Mencatat butir-butir penting dalam pidato
  • Menyimpulkan gagasan, pandangan, atau pesan dalam pidato

C. Menelaah Pidato Persuasif
Menelaah pidato persuasif, bahannya bisa berupa teks pidato persuasif atapun menyaksikan orang berpidato baik secara langsung maupun lewat video, bisa juga dengan mendengarkan melalui radio.

Beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam menelaah pidato persuasif.
  • Apakah kamu tergugah setelah mendengar pidato tersebut?
  • Bagaimana penampilannya, apakah dia lancar dan fasih?
  • Perhatikan cara pembukaan pidatonya!
  • Perhatikan caranya melibatkan emosi audiens!
  • Manakah kata-kata emotif yang diungkapkan?
  • Manakah kata-katanya yang paling mengesankan?
  • Bagaimana ia mengakhiri pidatonya?
  • Berikan ulasan secara bebas tentang pidato yang disampaikannya!

D. Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan, atau Pesan dalam Pidato Persuasif
Hal yang perlu diperhatikan ketika menuangkan gagasan dalam pidato yaitu:
Pertama, membuat kerangka pikiran utama.  Tiga hingga empat pikiran utama cukup untuk tidak terlalu lama atau terlalu singkat.

Sebagai contoh, dalam pidato tentang daur ulang, pikiran utama pidatomu kemungkinannya adalah (1) daur ulang menghemat sumber daya alam, (2) daur ulang mengurangi jumlah sampah, (3) daur ulang itu murah.

Kedua, memperhatikan strutur isi pidato. Struktur isi pidato persuasif terdiri dari tiga bagian:
1. Penyataan posisi, merupakan pendapat atau pendirian yang diambil penulis terhadap suatu persoalan. Misalnya, apakah posisimu terhadap persoalan remaja dan bela negara.

Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menguji pernyataan posisi adalah sebagai berikut.
  • Siapa yang akan diyakinkan?
  • Apa yang akan diyakinkan?
  • Jenis argumen apa yang menarik perhatian mereka?
  • Apakah pernyataan sudah menyatakan poisisi secara jelas?
2. Tahap argumen. Pada tahap argumen naskah pidato dikembangkan secara logis, dibuktikan dengan alasan, contoh-contoh, bukti pakar, dan informasi statistik.

3. Penguatan pernyataan posisi. Dibagian ini letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasakan argumen yang telah disajikan memperkuat pernyataan posisi.

Ketiga, Ciri-Ciri Kebahasaan. Dalam menuangkan ide menjadi sebuah pidato persuasif sangat penting memperhatikan ciri-ciri kebahasaan. Ciri kebahasaan dalam teks pidato persuasif antara lain:
1. Nominalisasi (pembendaan) yaitu proses tata bahasa mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi kata benda: Misalnya, membangun--pembangunan, mendaur ulang--pendaurulangan, berhasil--keberhasilan, merintis--perintisan, dll.
2. Bentuk pasif dan kata ganti orang
3. Kosa kata berupa istilah teknis, sinonim, kata benda abstrak, kata emotif, konjungsi, kata tugas, dan modalitas atau derajat kepastian (umumnya, mungkin, dapat, sering, paling banyak, sering, dll)

Lihat: Latihan Soal Teks Pidato Persuasif Kelas IX

Berikut ini adalah penampilan siswa pada pembelajaran materi pidato persuasif yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan telaah.

BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 | Menyampaikan Pidato Persuasif"