Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membangun Hubungan Emosional yang Baik dengan Murid

Membangun hubungan emosional antara guru dan murid memang tidaklah mudah, akan tetapi tidaklah sesulit yang dikira. Saya sendiri punya sedikit pengalaman dalam membangun hubungan dengan murid-murid. Saya merasa begitu akrab dengan mereka. Saking akrabnya kami sudah bisa dibilang seperti keluarga sendiri. Dari pengalaman ini ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan itu semua bisa terjadi. Mungkin ini bisa menjadi pembelajarna bagi saya pribadi atau buat para pembaca agar bisa membangun emosional yang lebih baik lagi antara guru dan murid. Faktor-faktor itu antara lain.


1# Menabur senyum
Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru agar bisa terkoneksi dengan siswa adalah menabur senyum setiap kali bertemu. Karena bila tidak sempat menyapa maka senyum bisa menggntikan posisi kata-kata sapaan. Dengan memberikan senyum yang ramah kepada siswa, maka mereka sudah seperti diperhatikan, mereka merasa nyaman dan selanjutnya ingin mendapatkan perhatikan lebih dari sang guru.

2# Menyapa
Dalam waktu-waktu tertentu di luar ruang kelas, guru perlu menyapa siswa. Setelah mampu menabur senyum, pasti siswa tidak keberatan untuk disapa, bahkan mereka pasti ingin disapa. Sapaan hangat guru tentu sangat memantik semangat para murid untuk bisa belajar dengan nyaman. Bukan tatkala ada kesalahan saja guru menyapa, dalam waktu-waktu lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan di sekolah juga guru perlu melakukan tegur sapa kepada peserta didik.

#3 Menjawab Pertanyaan Siswa
Agar hubungan terkoneksi dengan baik, guru harus menjawab pertanyaan siswa. Pertanyaan yang dimaksud bukan pertanyaan di dalam kelas, karena kalau pertanyaan di dalam kelas itu memang harus dijawab oleh guru, tapi pertanyaan di sini adalah di luar kelas atau bahkan di rumah.

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, siswa sangat mudah melontarkan berbagai pertanyaan ataupun pernyataan kepada gurunya, misalnya melalui media sosial. Nah, guru juga harus berperan aktif di sini. Jangan karena siswa bertanya di facebook misalnya, lantas guru tidak sudi menjawabnya. Itu sangat keliru. Jawablah pertanyaan-pertanyaan siswa meskipun itu lewat dunia maya. Dengan demikian mereka akan menjadi lebih dekat dengan gurunya.

#4 Mengadakan Acara Keakraban
Siswa sangat senang diajak membuat acaraa masak memasak misalnya. Nah, guru juga perlu mengajak mereka mengadakan kegiatan semacam itu, atau mungkin mereka yang mengajak guru. Sesekali waktu cobalah untuk menerima ajakan mereka. Tapi jangan terlalu sering. Maka, dengan adanya kesempatan makan bersama, canda bersama, maka kedekan antara guru dan murid akan terjalin dengan baik. Dengan begitu pula guru akan dengan mudah memberikan pendidikan kepada siswa.

#5 Menanggapi Keluh Kesah Siswa
Ini yang mungkin agak tidak menyenangkan bagi guru. Karena menanggapi keluh kesah siswa itu kadang dianggap konyol, atau jarak antara guru dan murid itu terlalu jauh untuk saling berbagi kisah. Padahal sebetulnya tidak demikian. Guru dan murid perlu bertukar pikiran. Meskipun itu sifatnya pribadi maka guru sangat penting untuk mengetahuinya. Karena dari situ guru akan memahami siswa itu seperti apa sebenarnya dia. Jika sudah demikian, maka pada gilirannya guru akan lebih mudah mengatasi masalah siswanya.

Akan tetapi untuk mencapai tarap ini, guru harus melakukan langkah 1, 2, dan 3 di atas baru siswa akan benar-benar mau mengungkapkan perasaan, keluh kesah, atau hal-hal yang menyangkut keperibadiannya. Siswa tidak akan berani bercerita kepada guru yang tidak mau tersenyum. Siswa juga tidak akan mau cuthat kepada guru yang tidak mau menerima pertanyaan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Mereka tentu akan dibatasi oleh sikap guru yang acuh terhadap muridnya. Akan tetapi bila sang guru terbuka, sabar, dan lunak kepada murid maka  mereka juga akan lunak untuk dididik dan diarahkan sesuai dengan yang diharapkan oleh sang guru.

#Memberi Hadiah
Jika ingin lebih dekat lagi emosional antar guru dan murid, cobalah sesekali waktu memberi hadiah kepada murid-murid. Bukan untuk semua murid, namun cukup diantara mereka yang memiliki prestasi akademik maupun nonakademik. Usakan dalam satu materi buatkan program yang membuat siswa mendapatkan hadiah, misalnya membuat kuis. Siswa akan bergairah jika ada pelajaran yang akan membuat mereka mendapatkan sesuatu selain nilai yaitu hadiah, misalnya buku, pulpen, atau apa saja meskipun itu dalam bentuk makanan ringan. Intinya menghargai usaha mereka. Jika guru melakukan ini, maka siswa akan semakin dekat dengan gurunya. Bukan siswa yang mendapatkan hadiah saja yang akan dekat gurunya, melainkan semua siswa dalam satu kelas itu.

Demikianlah cara membangun hubungan emosional antara guru dan murid di sekolah. Tentu cara ini masih banyak kekurangannya, dan masih banyak cara-cara lain yang lebih efektif. Ini sekedar kisah kecil dari seorang guru yang ingin melakukan perubahan di sekolah tempatnya mengajar.

_____________________________
Penulis: Abdul Hayyi
Anda juga bisa mengirimkan pengalaman Anda di Pena Basindon.
BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Cara Membangun Hubungan Emosional yang Baik dengan Murid"