Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Bahasa Petunjuk, dan Cara Menulis Petunjuk

Pengertian Petunjuk
Menulis petunjuk merupakan ketentuan yang memberi arah atau bimbingan proses atau cara sesuatu harus dilakukan.

Petunjuk dapat berupa ketentuan cara menggunakan sesuatu, misalnya menggunakan barang elektronik. Petunjuk juga dapat berupa ketentuan tentang cara membuat sesuatu, misalnya cara membuat tempe. Selain itu, petunjuk dapat juga berupa ketentuan tentang cara mengerjakan sesuatu, misalnya cara mengatasi mabuk perjalanan.

Lihat: Contoh Soal Petunjuk Melakukan Sesuatu Pilihan Ganda

Ciri-ciri Bahasa Petunjuk
Ciri-ciri bahasa petunjuk adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat perintah halus.
Jenis kalimat yang digunakan dalam bahasa petunjuk adalah kalimat perintah tetapi kalimat perintah halus. Salah satu ciri kalimat perintah halus adalah tidak menggunakan tanda seru pada akhir kalimat.
Misalnya:
a. Persiapkan semua bekal dengan rapi.
b. Cek kondisi kendaraan yang akan digunakan untuk berpergian.

2. Menggunakan kata dengan makna lugas.
Kata-kata yang digunakan dalam bahasa petunjuk adalah kata-kata dengan makna lugas, yaitu makna yang tidak dipengaruhi nilai rasa. Bandingkan penggunaan bahasa seperti berikut.
Jelas:
Minum tolak angin yang memiliki rasa ringan.
Kurang jelas:
Minumlah tolak angin dengan ringan.

3. Tidak menimbulkan keraguan
Jika petunjuk itu menyangku ukuran misalnya, jangan sampai menimbulkan keraguan bagi pembaca.

4. Menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
Jika sebuah kalimat yang pendek mampu mengutarakan sebuah informasi, mengapa harus menggunakan kalimat yang panjang. Namun, jika sebuah kalimat terpaksa harus  disajikan dalam kalimat yang panjang demi kejelasan informasi makan bukan berarti harus dipendekkan juga.

Selain ciri-ciri di atas, bahasa petunjuk juga memiliki ciri-ciri yang lebih khusus, yaitu:
1. Sebuah petunjuk biasanya menggunakan bentuk bahasa perintah yang berupa:
    a. Kata kerja tanpa imbuhan me-,
    b. akhiran -kan
    c. Partikel –lah, dan
    d. Kata larangan, yaitu jangan.

2. Sebuah petunjuk kadang-kadang menggunakan bentuk saran dengan menggunakan kata seperti sebaiknya dan hendaknya.

3. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan runtut.

Cara Menulis Petunjuk
Adapun cara menulis petunjuk yakni sebagai berikut.
  1. Tuliskan petunjuk melakukan sesuatu urut sesuai urutan yang harus dilakukan. Jika perlu, buatlah penomoran.
  2. Tuliskan petunjuk secara rinci dan  detail.
  3. Cantumkan keterangan secara lengkap dan jelas berkaitan dengan hal yang akan dilakukan.
  4. Cantumkan hal-hal yang harus dihindari apabila hal yang akan dilakukan berkaitan dengan sesuatu yang dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya pembuatan barang yang menggunakan zat kimia.
  5. Gunakan bahasa yang singkat, jelas, dan komunikatif.
  6. Jika perlu, sertakan ilustrasi pendukung seperti gambar.
BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Ciri-Ciri Bahasa Petunjuk, dan Cara Menulis Petunjuk"